Jumat, 23 Maret 2012

Terakhirnya

Aku membaca tatapanmu yang hanya diam seribu bahasa, dengungan ayat Al-Qur’an entah surat apa dan ayat yang mana sayup terdengar, tak terasa air mata sudah mengalir di kedua pipiku, bahkan untuk reflek mengusapnya pun aku tak mampu, aku bagai mayat hidup diatas dipan ini, selang-selang yang mereka sebut sebagai penopang nyawa melilitku dari segala arah, garis-garis hijau kardiograf yang naik turun tak pernah bosan mengeluarkan bunyi-bunyian seirama detak jantungku yang melemah, aku tak protes dengan perlakuan ini, meskipun sebenarnya aku tahu semua ini sia-sia.

Ini saat terakhir dan tak kan ada waktu lagi untuk berpikir dua kali, aku memberikan isyarat untuk membacakannya, sebuah tulisan dalam buku harianku, sebelum aku pergi.

Jan, 2007
Yang kubisa saat ini hanyalah menuliskan namamu dalam buku harianku dan menggumamkannya berulang kali, aku sadar otakku sudah mulai tak waras, seperti orang gila aku mengeja namamu ratusan kali dalam lirih, meneriakki dirimu yang sama sekali tidak mengetahui, dari sekian tanda-tanda yang terjadi, kurasa kau belum terlalu peka untuk memahami, dan aku tak tahu bagaimana mengakhiri semua ini...

May, 2008
Bukan balasan yang kumau, hanya sekedar kamu tahu, bahwa aku pernah ada dan mengagumi, seharusnya aku tak sebodoh dan sepengecut ini, tapi aku hanya wanita biasa yang tak lebih unggul dari bidadari-bidadari yang lain, kau tahu aku hanya berani menulis...

March, 2009
Bertahun-tahun aku menyimpan semua ini, berharap dengan sucinya kasihku, Ia akan mempertemukan kita kembali dalam dekapan ilahi, sebagai suami istri, Amin.


July, 2010

Walaupun semakin sakit jantung ini berdenyut, tapi bisakah Kau beri sedikit waktu bagiku untuk bertemu dengannya lagi, aku janji ini yang terakhir kali...


Sept, 2010

Kau kabulkan doaku, ia datang memberi semangat untuk tetap hidup, tapi gadis kecil yang menggandeng tangannya berbisik...
“Yah, Tante ini sakit apa?”
Dia mirip sekali dengan engkau, gadis manis yang mewarisi senyum ayahnya, dari situ aku tahu, ini adalah akhir dari kisahku.

Des, 2011
Waktuku sudah sangat sempit, kuharap aku masih sempat untuk melupakanmu yang sudah bertahun tahun muncul di setiap mimpiku...

Jan, 2012
Kini tepat 5 tahun sejak saat pertama kali aku menuliskan tentangmu dan terakhir kalinya sebelum aku berhenti menulis, karena kurasa jantungku tak sanggup lagi berdegup sekuat pertama kalinya kita bertemu, bahkan sekarang terasa perih ketika tanganku bergerak diatas buku harianku, dan jikalau aku masih sempat melihatmu, kuharap kau mau membacakannya untukku, aku akan sangat berterima kasih, karena aku bisa pergi tanpa perasaan terbebani, dan kuharap ini tak akan membebanimu, karena kalau kau usai membaca kisahku, maka disaat itulah kisahku tepat berhenti tentangmu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar