Jumat, 11 Desember 2009

1 Litre of Namida 19 Mei 2009



Pagi sbelum Q berngkat lomba sistel, Q pergi ke rumah sahabat terbaikku untuk memberikan kenangan kecil seblum keberangkatannya, entah kenpa saat kulihat wajahnya, Q hanya menangis sambil mengucap salam perpisahaan jikalau di sore hari nanti Q tak dapat pergi mengantarnya, ia pun hanya tersenyum, tapi bukan senyum bahagia, lagi-lagi untuk kesekian kalinya Q menangis, Q pernah merasa klo Q setegar batu cadas, tapi tangisan itu menggoyahkan driQ, aku pun beranjak pamit, hari itu dari pagi mpe sore abis ashar, Q menjalani rangkaian lomba-lomba, n berharap semua segera selesai, n Alhamdulilah akhirnya semua selesai, Q pun bergegas pergi ke rumahnya bersma kawan2Q yg lain, di saat2 itu, kami malu tapi kami harus mempersembahkan lagu hasil latihan kami selama ini kepdanya, kami nyanyikan lagu perpisahan untuknya, orang seceria dia pun akhirnya menangis, tapi waktu itu suaraQ jadi super jelek banget, abisnya, wis suarane elek ditambah nangis, ngusap ingus neh, dadine yo ancur, padahal latihanne is uapik banget lo..hehe, kami pun memberikan bingkisan lagi padanya, memang tak seberapa, Q pun memeluknya n memintannya untuk tetap mengingat kami semua, meski jauh semuanya tak kan mati, meski tak sering berkomunikasi, tapi hati kami masih terkait, kuminta padanya, agar apabila ia kembali, temui driQ sesegera mungkin, kami pun sama2 mengusap air mata kami sendiri, ia pun masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap, aku pun menunggu dengan gelisah di luar, apakah semua ini harus terjadi pada kami? Terlalu singkat bagiku, dia sudah sperti saudaraQ sendri, tapi keadaan berkata lain, bus yg bernama SM Transpor pun datang dan menenggelamkan driQ dalam angan yg lain, ia pun keluar, kamipun mencetak kenangan trakir yg kecil, kamipun berpamitan untuk trakir kalinya, ia pun naik ke bus itu, Q n teman2 melihatnya, ia tak kuasa menahan tangis, apalagi driQ, air mataQ mengalir sejadi2nya melihat bus itu bergerak perlahan meninggalkan kami semua dengan kenangan 2 yang melintas kian kemari dalam otakku, slama ini banyak sekali yg ia lakukan padaQ, slama ni Q sring merepotkannya, slama ini Q banyak salah padanya, tapi ini pilihan hidupnya, dan inilah pilihanQ, kami punya jalan masing2, tapi kami b2 berasal dari jalan yang sama, dan mulai 19 Mei inilah lagu 1 litre of namida terngiang di telingaQ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar