Sabtu, 02 Maret 2013

Lupa

Favim.com

Lupa

Hanya satu hari di bulan kedua, ijinkan aku untuk lupa
Mengigau di perbatasan malam menuju pagi, dini hari
Mengacaukan urat mimpi dengan letupan penasaran
Terikat kuat, tak bisa lepas, dia
Menunggu di ujung jalan, menilik berkali-kali jam tangan
Detik berdenting, lonceng pukul dua belas

Hanya satu hari di bulan kedua, ijinkan aku untuk lupa
Terperangkap keinginan kejutan kembang api
Terbawa ke mimpi sampai siang hari
Penantian tak pernah berujung jawaban
Mengacaukan setapak demi setapak kisah karangan
Detiknya berdenting, pecah tangis tak bersua

Hanya satu hari di bulan kedua, ijinkan aku untuk lupa
Beranjak merebahkan tubuh di kawah mimpi
Beringsut menarik selimut, melawan epilog takdir
Kecewa pasti, karena angan-angan sendiri, pahit
Sekali lagi malam bulan ini terlewati, sepi
Detiknya berdenting, sial perihnya tak mau pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar