Kamis, 09 Juni 2011

One fine Spring Day

Anyeong !!!
hohoi,ini nih q mo nepaatin janjiku bwt nge-post tulisan-tulisan gaje akibat ndengerin lagu-lagu suju #plak, pde banget ya, berhubung sya sedang senang, dan mumpung g punya kerjaan, silahkan dinikmati ya...

Oiya, tulisan ini terinspirasi dari lagu suju, lagunya bgus2, ok2, silahkan dinikmati dan dicomment*maksa

Suatu hari di awal musim semi aku melihatmu melangkah dengan kemeja berwarna abu-abu, lalu kau duduk di kursi halte bus, dengan tangan terlipat di depan dada, kau melirik jam tanganmu kembali, aku berusaha memusatkan konsentrasiku untuk membaca buku biologi yang sedari tadi hanya terbuka di halaman yang sama, tapi aku tak mau melewatkan setiap gerakmu lewat sudut mataku, angin musim semi berhembus membalikkan halaman bukuku, aku tersentak, aku mulai sibuk mencari-cari halaman yang tadi berusaha kubaca, kau mencondongkan kepalamu melihat tingkahku, aku hanya tertunduk malu, kau membuka mulutmu, tapi...busnya datang, kau memalingkan pandanganmu dariku ke bus yang berhenti tepat di depan halte ini, kau berdiri dan melangkah ke arah pintu bus yang sudah terbuka, aku mengangkat kepalaku, aku ingin mengatakan sesuatu, tapi sulit sekali membuat mulutku bersuara, aku menggigit bibir bawahku, mataku panas dan berair, aku memandangi punggungmu, dan tiba-tiba kau berbalik, menatapku, dengan senyuman tipis, kau mengakhiri pertemuan ini.

Suatu hari di akhir musim semi, aku duduk di kursi halte yang sama, kulihat sekeliling, 5 menit, 10 menit,...1 jam, aku masih berada disini, sudah 7 bus bergantian berhenti di halte ini, alih-alih naik, aku malah tetap duduk di kursi ini, meremas tanganku yang mulai kedinginan, udara dingin menjelang musim gugur mulai merayapi sekujur tubuhku, aku berdiri mengebaskan tanganku, “mungkin bukan hari ini...”, batinku.

Suatu hari di musim gugur, aku melangkah menuju halte itu lagi, daun-daun kering beterbangan ditiup angin dingin, yang terpaksa membuatku mengeratkan syal yang melingkar di leherku, aku melihat kursi halte dengan sendu, “bukan hari ini juga...”, batinku.
Suatu hari, aku duduk di kursi halte ini untuk kesekian kalinya, dengan harapan dan perasaan yang masih sama, tiba-tiba hujan turun, orang-orang berlarian mencari tempat untuk terlindung dari rintik hujan yang makin deras, payahnya, aku lupa membawa payung, beberapa detik kemudian, orang-orang mulai memadati halte bus ini, mereka menutupi pandanganku dari bus yang baru saja berhenti di depan halte, aku berdiri dari dudukku, aku melihatmu, kau membelah kepadatan orang-orang, lalu berdiri tepat di sampingku, kau masih sama seperti saat pertama kali aku melihatmu, saat itu aku terlalu terkejut melihat kemunculanmu, hingga sekujur tubuhku terasa kaku untuk digerakkan, tapi ada sensasi hangat menghiasi hatiku, aku tersenyum memandangi dirimu yang sedang sibuk mengacak-acak rambutmu yang basah, kau melirik ke arahku, dan tersenyum tipis.

“A...” aku berusaha membuka pembicaraan, tapi...

“Oppa !!!,” gadis itu berlari ke arahmu dengan payung birunya

“Oppa...?” aku berbisik dengan nada getir

Matanya sangat cemerlang memandangmu, ia menggenggam tanganmu dengan erat, walaupun aku tak tahu siapa dia, tapi aku merasa, ia juga sudah lama menunggumu...sepertiku, tapi aku yakin kau pasti tahu kalau dia menunggumu, dan tentu saja kau pasti tak sadar kalau aku juga melakukan hal yang sama sepertinya, hanya saja...
Aku bisa mendengar tawa gadis itu dan melihat tingkahnya dari sudut mataku, tawa bahagia yang menyakitiku, ada sensasi sesak dalam hatiku, aku merasa bodoh sekali, aku beranjak dari tempatku berdiri, mulai melangkah menjauhimu...
Aku terhenti, kupandang langit gelap dan hujan yang belum berhenti, kubiarkan hujan membasahiku, kuharap ini dapat menghilangkan perih yang kurasakan sat ini, aku melangkah lagi dan mulai belari, dengan air mata yang meleleh di pipiku, aku ingin menjauhi semuanya...
aku ingin menjauhi halteku, menjauhi tempat dimana musim demi musim kulewati dengan penuh penantian...
(Backsound : One Fine Spring Day-Super Junior)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar